Kamis, 22 Maret 2012

Materi PKn Kelas IX Semester Genap

A. Prestasi Diri Bagi Keunggulan Bangsa
Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang besar, memiliki daerah yang subur. Akan tetapi, kemerdekaan yang diraih sejak tahun 1945 hingga sekarang belum dapat dinikmati sebagaimana yang diharapkan. Pembukaan UUD 1945 alinea keempat tentang tujuan negara (melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan dan perdamaian abadi) belum dapat terwujudkan. Belum tercapainya tujuan tersebut tampak dalam berbagai masalah yang belum dapat terpecahkan, misalnya kemiskinan, kemerosotan moral, pengangguran intelek, kriminal, korupsi, kolusi, nepotisme, narkoba, penanganan bencana alam, dan lingkungan hidup. Hal ini menjadi tantangan, bagi penyelenggara pemerintahan negara, maupun warga negara biasa. Oleh sebab itu, kita dituntut untuk meningkatkan prestasi sesuai dengan bidang
keahlian masing-masing, agar tidak menjadi bangsa yang tertinggal dari bangsa lain. Berkaitan dengan hal tersebut, kita harus memiliki keteguhan hati untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam keluarga, masyarakat untuk menyiapkan generasi muda yang diharapkan.
Sekolah merupakan lingkungan pendidikan yang bertujuan untuk membentuk manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa, cerdas, berbudi pekerti luhur, berakhlak mulia, terampil serta sehat jasmani dan rohani (manusia yang berkualitas).
Dengan meningkatnya kualitas pendidikan, maka hal tersebut menjadi modal dasar dalam mewujudkan bangsa yang unggul dalam berbagai bidang. Misalnya ilmu pengetahuan dan teknologi, budaya, ekonomi, sosial, politik bahkan di bidang hankam maupun keagamaan.
Manusia diciptakan oleh Allah SWT. di dunia ini adalah sama dan sederajat, hanya lingkungan dan upayalah yang membedakan mereka. Untuk mewujudkan prestasi kita harus melakukan usaha, baik dalam menghadapi keberhasilan atau kegagalan. Keberhasilan yang diraih harus kita syukuri dengan meningkatkan ibadah kepada Allah SWT. Sebaliknya kegagalan harus
dijadikan sebagai keberhasilan yang tertunda, bukan menimbulkan frustasi tanpa melakukan perbaikan yang berarti. Sebagai bangsa yang besar kita harus siap dan mampu belajar dari keberhasilan bangsa lain. Misalnya kita bisa belajar dari bangsa Jepang yang wilayah negaranya kecil, tetapi bisa menjadi negara yang maju.
Sejalan dengan semangat bangsa Indonesia untuk mewujudkan tujuan negaranya, kita harus mau dan mampu mempelajari potensi bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa yang maju. Dengan kata lain, kita harus mampu menganalisis dari segi kekuatan, kelemahan, tantangan maupun peluang yang mungkin timbul dalam pergaulan dunia.
Berdasarkan uraian di atas, kunci pokok untuk menjadi bangsa yang unggul adalah kemampuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia (beriman dan bertaqwa, cerdas, disiplin, memiliki etos kerja, kreatif, inovatif, sehat jasmani dan rohani) merupakan tanggung jawab pemerintah, masyarakat, dan sekolah. Peningkatan kualitas sumber daya manusia harus dimulai sejak dini melalui lingkungan keluarga. Hal ini merupakan pendidikan pertama bagi anak-anak.
Dimulai dari lingkungan keluarga kita tanamkan ketaatan ibadah, disiplin terhadap norma, kerja sama, kesetiakawanan sosial, sehat jasmani dan rohani serta perbaikan gizi. Penggalian potensi masing-masing anggota keluarga dapat dikembangkan untuk menjadi sebuah prestasi. Selanjutnya individuindividu dalam keluarga akan tumbuh dan berkembang dalam masyarakat.
Oleh sebab itu, masyarakat yang maju dan kompetitif, akan mendorong seseorang untuk senang berlomba meraih prestasi. Sekolah merupakan lingkungan pendidikan yang lebih maju dibandingkan dengan keluarga. Oleh karena di sekolah telah dibangun suatu sistem pendidikan, kurikulum, sarana dan prasarana, dan tenaga pendidik yang telah dipersiapkan secara baik. Oleh sebab itu, sekolah merupakan tumpuan orang tua agar putra-putrinya menjadi manusia yang berkualitas, serta memiliki prestasi di kemudian hari. Banyak terobosan pemerintah untuk
meningkatkan mutu pendidikan, misalnya memberikan bantuan operasional sekolah (BOS) pada tingkat pendidikan dasar, dan mempersiapkan peningkatan kualitas pendidikan pada tingkat menengah. Dengan demikian, kita berharap, berusaha, berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar menjadi bangsa yang unggul di kemudian hari.
Pada era mega kompetitif dewasa ini, kualitas sumber daya Indonesia sangat penting untuk dapat bersaing dengan bangsa lain. Suatu bangsa yang memiliki kualitas sumber daya manusia rendah, akan menjadi bangsa yang terjajah pada bidang ekonomi, sosial budaya oleh bangsa lain.
Tantangan bangsa Indonesia dewasa ini dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia
adalah alokasi dana pendidikan yang belum mencapai 20% dari APBN.
Kondisi tersebut berdampak pada penyediaan sarana dan prasana pendidikan maupun kesejahteraan guru. Oleh karena itu, kualitas pendidikan kita belum sesuai dengan harapan kita semua. Hal lain yang menjadi kendala bagi kita sebagai bangsa Indonesia, dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah masihadanya budaya santai. Upaya yang harus kita lakukan bersama adalah membiasakan untuk hidup penuh semangat, kerja keras, senang berkompetisi. Budaya untuk meraih sukses walaupun di negeri orang dengan tetap
memelihara kekeluargaan juga merupakan tantangan bagi kita semua.

B. Potensi Diri untuk Berprestasi

Kita ketahui bersama bahwa dalam lingkungan masyarakat dan sekolah terdapat banyak orang yang memiliki potensi, namun orang tersebut belum mengetahui potensi yang ada pada dirinya. Sebaliknya orang yang potensi biasa-biasa saja, namun dengan kerja keras, ulet, belajar, berlatih dan berdoa dapat mengoptimalkan potensi sehingga meraih prestasi. Oleh sebab itu, kita perlu mengenali diri tentang potensi yang kita miliki untuk dikembangkan menjadi prestasi.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia potensi diri adalah kemampuankemampuan dan kualitas yang dimiliki oleh seseorang, namun belum dipergunakan secara maksimal. Menurut Prof. Dr. Buchori Zainun, MPA, potensi adalah daya.
Daya ini dapat bersifat positif yaitu berupa kekuatan (power) dan dapat bersifat negatif yang berupa kelemahan (weaknesses). Istilah lain yang sangat berkaitan adalah bakat dan inteligensi atau kecerdasan.
Menurut Dr. Herminarto Sofyan bakat dan kecerdasan merupakan dua hal yang berbeda, namun saling berkaitan. Bakat adalah kemampuan yang merupakan sesuatu yang melekat dalam diri seseorang yang dibawa manusia sejak lahir dan terkait dengan dengan struktur otak. Kecerdasan adalah modal awal bakat tertentu. Tingkat kecerdasan intelektualitas seseorang yangberbakat biasanya cenderung di atas rata-rata. Selain kecerdasan intelektualitas (IQ) yang dapat menjadikan seseorang berbakat, juga kecerdasan emosional serta kecerdasan spiritual. Bakat seseorang 60% adalah diturunkan dari orang tua, selebihnya adalah faktor lingkungan.
Berdasarkan uraian tersebut seseorang yang dilahirkan dari orang tuanya telah melekat suatu bakat yang merupakan warisan dari orang tua. Oleh sebab itu, orang tua yang
memiliki bakat menari, menyanyi, pidato, dan sebagainya akan diwariskan kepada anaknya sekitar 60%. Ini modal awal yang dapat dibina dan dikembangkan dalam lingkungannya melalui kecerdasan yang dimiliki untuk meraih kesuksesan atau prestasi. Seseorang yang berbakat akan mampu mencapai prestasi tinggi karena telah memiliki kemampuan yang unggul, antara lain:
1. Kemampuan intelektual umum.
2. Kemampuan akademis khusus.
3. Kemampuan berpikir kreatif produktif.
4. Kemampuan memimpin.
5. Kemampuan dalam salah satu bidang seni dan psikomotor.

Ciri-ciri bakat seseorang adalah memiliki keunggulan sebagai berikut:
1. Memiliki ingatan yang kuat.
2. Memiliki logika dan keterampilan analisis yang kuat.
3. Mampu berpikir abstrak.
4. Mampu membaca tata letak.
5. Mempunyai keterampilan mekanis.
6. Mempunyai bakat musik dan seni.
7. Luwes dalam atletik dan menari.
8. Pintar bersosialisasi.
9. Mampu memahami perasaan manusia.
10. Mampu memikat dan merayu.

Sebagai seorang pelajar SMP harus mampu memilih jenis sekolah lanjutan yang akan dipilih berdasarkan potensi yang dimiliki. Harapan kesesuaian antara jenis sekolah dengan potensi yang dimiliki mampu mengantarkan kesukseskan di kemudian hari.
Hal penting untuk diperhatikan bahwa sebagai umat yang beragama harus mampu mensyukuri kepada Tuhan Yang Maha Esa atas prestasi sekecil apapun. Sebaliknya mampu mengevaluasi diri atas kegagalan yang dialami untuk menjadikan prestasi di kemudian hari. Hindarkan perbuatan yang merusak dan frustasi jika mengalami suatu kegagalan.
Kita ketahui bersama bahwa manusia tidak ada yang sempurna artinya memiliki keunggulan, tetapi juga banyak kekurangan. Oleh sebab itu, berikut ini merupakan ciri-ciri orang yang berbakat, di antaranya:
1. Kadang-kadang mengaktualisasikan pernyataan secara fisik berdasarkan pemahaman pengetahuan yang sedikit.
2. Dapat mendominasi diskusi.
3. Tidak sabar untuk segera maju ke tingkat berikutnya.
4. Suka ribut.
5. Memilih kegiatan membaca daripada berpartisipasi aktif dalam kegiatan
masyarakat, atau kegiatan fisik.
6. Suka melawan aturan, petunjuk-petunjuk atau prosedur tertentu.
7. Frustasi disebabkan tidak jalannya aktivitas sehari-hari.
8. Menjadi bosan karena banyak hal yang diulang-ulang.
9. Menggunakan humor untuk memanipulasi sesuatu.
10. Melawan jadwal yang hanya didasarkan atas pertimbangan waktu saja,
bukan atas pertimbangan tugas.
Uraian di atas menyadarkan kepada kita bahwa di samping keunggulan
bakat kita, terdapat pula keunggulan bakat orang lain. Oleh sebab itu, harus
kita kembangkan sikap toleran dan menghormati orang lain.
Menurut Howard Gardner kecerdasan seseorang meliputi unsur-unsur
kecerdasan matematika logika, kecerdasan bahasa, kecerdasan musikal,
kecerdasan visual spasial, kecerdasan kinestetika, kecerdasan interpersonal,
kecerdasan intrapersonal, dan kecerdasan natural.
Dengan berbagai kecerdasan yang kita miliki, pada umumnya seseorang
mendambakan keterampilan kerja yang dapat mendukung keberhasilan
terhadap profesi kita.

A. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar pada buku tulismu!
1. Jelaskan perbedaan antara potensi diri, bakat dan prestasi!
2. Berikan lima contoh yang menunjukkan bangsa Indonesia masih
tertinggal dengan bangsa lain!
3. Bagaimana sikap kalian terhadap berbagai kegiatan baik di tingkat RT,
RW maupun di sekolah dan berilah alasannya?
4. Jelaskan faktor yang menghambat untuk meraih prestasi!
5. Tuliskan ciri-ciri orang yang memiliki prestasi tinggi!
6. Identifikasikan faktor yang menghambat kegagalan bangsa Indonesia
dalam mewujudkan menjadi bangsa yang unggul dari bangsa lain!
7. Jelaskan dampak ketidakmampuan bangsa Indonesia menjadi bangsa
yang unggul dalam era dewasa ini!
8. Identifikasikan ciri-ciri manusia yang berkualitas!
9. Bagaimana upaya kalian untuk meraih prestasi/sukses sesuai dengan
harapan kita semua?
10. Bagaimana sikap kalian terhadap kegagalan dan keberhasilan yang telah
kalian alami?
11. Jelaskan dampak bagi seorang yang tidak melihat realita yang ada!
12. Jelaskan alasan mengapa kita harus optimis bukan pesimis!
13. Bagaimana cara kita agar mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan
kondisi yang positif?
14. Uraikan alasan seseorang bisa terbawa arus negatif dalam pergaulannya!
15. Identifikasikan upaya yang harus dilakukan untuk mengembangkan
kecerdasan emosional!

B. Diskusikanlah

Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan berikut ditulis pada buku tulismu!

1. Setujukah kalian bahwa Bangsa Indonesia saat ini mengalami ketertinggalan dengan bangsa lain terutama dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara? Jelaskan alasan-alasanmu!
2. Dapatkah kalian tunjukkan/sebutkan kelebihan bangsa Indonesia dengan bangsa lain?
3. Jelaskan menurut pendapatmu, faktor-faktor apa saja yang dapat meningkatkan prestasi bangsa Indonesia?

SELAMAT BEKERJA SEMOGA SUKSES. Ok.

0 komentar:

Posting Komentar